Peran pemimpin sangat diperlukan dalam suatu organisasi entah itu organisasi perusahaan maupun dalam kehidupan berbangsa dan bernegara serta organisasi yang lainnya. Kepemimpinan merupakan faktor yang mempengaruhi keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuannya. Kepemimpinan yang bagus adalah kepemimpinan yang dapat memberikan suatu perubahan. Maka dalam hal ini kepemimpinan tersebut adalah kepemimpinan yang efektif. Agar kepemimpinan berjalan efektif seorang pemimpin harus mendapatkan rasa hormat dan kepercayaan diri dari orang yang dipimpinnya. Mengeola perubahan merupakan hal yang sulit dilakukan oleh seorang pemimpin.

Salah satu alasan kepemimpinan merupakan hal yang penting adalah bahwa di antara organisasi yag satu dengan organisasi yang lain semakin penuh dengan persaingan dan perubahan dalam desain organsasi. Kepemmpinan sangat diperlukan untuk bertahan hidup dilingkungan yang baru seperti dalam era modernisasi dan globalisasi sekarang ini. Semakin tinggi tingkat tercapainya suatu perubahan maka semakin kuat pula kepemimpinan seseorang dalam melakukan tindakan untuk perubahan organisasi.

Memimpin Perubahan #

Perubahan yang terjadi begitu pesat dan sulit diprediksi oleh setiap organisasi, menuntut pemimpin memiliki kemampuan menghadapi dan mengatasinya secara professional. Pemimpin organisasi harus dapat bertindak sebagai agen perubahan bagi anggota-anggotanya. Untuk itu, kedua pihak perlu diberlakukan proses pemberdayaan, sehingga masing-masing individu merasa siap menghadapi perubahan dan siap pada saat yang dibutuhkan. Pemberdayaan membutuhkan gaya kepemimpinan pertisipatif yang memberlakukan anggota sebagai mitra kerja.

Dalam pemberdayaan, pemimpin mendelegasikan sebagian wewenang yang dimiliki kepada anggota agar anggota meras dipercaya oleh pemimpin dalam menyelesaikan masalah dalam organisasi. Dalam menghadapi era perubahan seperti saat ini, setiap pemimpin dituntut mampu melakukan perubahan strategis, perubahan fundamental, perubahan pendekatan kultural, perubahan partisipatif, dan perubahan hubungan. Dengan menguasai berbagai bentuk perubahan tersebut pemimpin siap mengelola perubahan, mengelola sumber daya manusia untuk memenangkan persaingan.

Memimpin Perubahan Strategis #

Sebagian besar perubahan organisasi dilakukan dengan pendekatan organisasi terlebih dahulu baru diikuti perubahan individu yang terlibat didalamnya. Pengalaman menunjukan kesimpulan yang berkebalikan, yakni keberhasilan perubahan dimulai dengan mengubah individunya terlebih dahulu baru organisasinya. Perubahan individu dimulai dengan adanya kesadaran bahwa pada dasarnya setiap orang dalam benaknya telah memiliki “peta mental” tentang bagaimana mereka melihat organisasi dan pekerjaannya.

Seorang pemimpin organisasi harus bisa menjadi pembuat peta, karena bila individu tidak melakukan pemetaan kembali apa yang ada dibenak mereka ada kecenderungan tidak dapat memecahkan suatu rintangan yang ada diotak seseorang. Memimpin perubahan strategis harus bersedia menghadapi tantangan dan hambatan serta mampu menerobos inovasi, melakukan pertumbuhan dan memiliki taktik menentukan perubahan

Tantangan #

Perubahan strategis akan selalu dan tetap sulit sampai dapat digali semakin dalam untuk menemukan dasarnya. Pemimpin menghadapi brain barrier yang terbentuk dari peta mental yang telah ada sebelumnya. Oleh karena itu pembuat peta mental harus memahami, memecahkan dan menggambar ulang peta mental idividu satu per satu.

Hambatan #

Penyebab kegagalan perubahan adalah :

  1. gagal melihat perlunya perubahan
  2. gagal bergerak melakukan perubahan
  3. gagal menyelesaikan perubahan

untuk menjawab masalah tersebut, perlu dilakukan penyederhanaan dalam memikirkan perubahan karena alasan berikut:

  • Sesuatu menjadi praktis hanya apabila kita dapat dengan mudah mengingat dan mengulanginya.
  • Lebih baik mencapai hasil 80% daripada tidak sama sekali.

Menerobos Inovasi dan Perubahan #

Dalam hal berupaya menerobos perubahan, pemimpin perlu memperhatikan hal-hal berikut:

  • Setiap perubahan penting berakar dari keberhasilan sebelumnya.
  • Keberhasilan merupakan indikator untuk melakukan sesuatu yang benar dan baik.
  • Perubahan dimulai dari pergeseran keadaan benar menjadi salah.
  • Perubahan tahap kedua dimulai dengan mengenal sesuatu yang kita asumsikan benar diwaktu lalu, sekarang menjadi salah. Setelah berjalannya waktu, sesuatu yang benar akan terlihat jelas.

Karena sesuatu yang benar masih baru, biasanya tidak dapat dilakukan dengan baik. Ini merupakan tantangan pada tahap perbahan ketiga. Penjelasan tersebut di atas meunjukkan bahwa kita harus menguasai tantangan dalam memimpin perubahan strategis dan mencari cara bagaimana menerobos brain barriers.


Jika ada kesalahan penulisan, salah ketik, atau juga kurang tepat dalam penulisannya, beritahu kami melalui komentar atau jika berkenan untuk menghubungi kami melalui halaman contact.


Adhi Wijaya avatar

Bukan blogger tapi ngeblog, bukan programmer tapi suka utak-atik koding.

Support Me
Comment: