Konsep mengenai CSR tidak aka nada habisnya dibahas oleh orang banyak. Kini berbagai pengertian dan model pengelolaan CSR mungcul setiap harinya, mencari bentuk kesempurnaan CSR yang sesungguhnya. Berbagai cara pula dilakukan untuk mempermudah pemetaan terhadap target maupun sasaran dari program CSR yang dilakukan.

Salah satunya adalah pemetaan yang dilakukan oleh Mallen Baker. Menurut Mallen Baker ke-empat hal tersebut adalah:

  1. Workplace
  2. Martplace
  3. Community
  4. Environment

Workplace #

Workplace atau segala hal yang terkait dengan lingkup lingkungan kerja menjadi hal yang amat krusial di dalam dunia CSR, khususnya karyawan. Porsi karyawan di dalam perusahaan, melingkupi hak dan kewajibannya perlu dikondisikan sedemikian rupa agar dapat mendukung operasi perusahaan tersebut. Suasana yang nyaman bagi karyawan tanpa menciptakan comfort zone tertentu merupakan hal yang cukup sulit untuk dilakukan, dan itulah tantangannya.

Marketplace #

Disini lebih kurangnya fokus dilakukan kepada para pihak yang terkait secara langsung dengan bisnis perusahaan, seperti pelanggan dan mitra/vendor. Di dalamnya juga terdapat banyak kebijakan perusahaan yang perlu dikomunikasikan dengan baik kepada para pihak eksternal tersebut, sebut saja misalnya transparency di dalam melakukan bidding.Pilar marketplace ini juga memiliki fokus yang sangat berkaitan dengan produk-produk yang dihasilkan oleh perusahaan.

Community #

Begitu banyak hal yang dapat dilakukan kepada masyarakat di tempat kita berada. Masalah kesehatan, pendidikan, dan berbagai isu sosial lainnya. Hal ini sebenarnya perlu dilakukan di dalam rangka memperkuat ‘pesan’ yang ingin disampaikan kepada masyarakat. Isu-isu di dalam pilar community diantaranya: seberapa besar peran perusahaan di dalam membina pemuda-pemuda pengangguran, peningkatan tingkat pendidikan, peningkatan kesehatan, dan lain sebagainya.

Environment #

Merupakan pilar terakhir yang mendapat sangat banyak sorotan di dalam 10 tahun terakhir ini. Hal ini sangat berkaitan dengan kondisi bumi yang semakin lama semakin memprihatinkan. kontribusi terhadap perusakan lingkungan. Buntut dari hal ini pun membuat dunia industri international mengangkat bumi sebagai stakeholder yang baru dari bisnis perusahaan.

Artikel tentang Permasalahan CSR #

PT Telekomunikasi Indonesia melakukan kegiatan CSR-nya dengan memberikan kepedulian terhadap pemberdayaan masyarakat. Pemberdayaan masyarakat ini dilakukan dengan memberikan pinjaman modal usaha dan melakukan pelatihan& pendampingan wirausaha. Program pemberdayaan masyarakat ini direalisasikan dengan program “Kemitraan”.

Terkait dengan tujuan CSR hanya sebagai bentuk pencitraan semata, maka PT Telekomunikasi Indonesia, khususnya PT Telkom Kedatel Malang tidak ingin hanya membuang biaya percuma tanpa benar-benar memberikan bantuan pada masyarakat. PT.Telkom Kedatel Malang ingin memberikan kontribusi maksimal kepada masyarakat dengan tujuan awal yaitu meningkatkan potensi perekonomian masyarakat.

Perusahaan tidak hanya dengan menjalankan CSR yang hanya bersifat sementara dan tidak memberikan solusi pada akar permasalahan, yaitu perekonomian masyarakat yang semakin terpuruk.Salah satu faktor keterpurukan perekonomian dinegara indonesia adalah pertumbuhan penduduk yang tidak diimbangi dengan ketersediaan lapangan kerja yang rendah.

Permasalahan tersebut semakin rumit saat didukung permasalahan seperti sumber daya manusia yang tidak memiliki pendidikan formal, tidak memiliki keterampilan, keterbatasan modal usaha yang dimiliki oleh pengusaha kecil tetapi mempunyai potensi usaha yang bagus dan ketergantungan masyarakat terhadap bantuan pemerintah.

Public relations mengimplementasikan program kemitraan dengan membentuk manajemen dengan empat tahap yaitu :

  1. Langkah awal yang harus dilakukan adalah tahap riset

  2. Setelah melakukan tahap riset, tahap selanjutnya adalah perencanaan dan pemograman.

  3. Tahap ketiga adalah Aksi dan Komunikasi

  4. Evaluasi Evaluasi mencakup 3 hal yaitu:

    • Melakukan analisis mengenai berlangsungnya kegiatan secara periodik apakah sesuai dengan rencana yang telah ditentukan atau tidak.
    • Mengidentifikasi kekuatan, kelemahan dan relevansi program terhadap kondisi masyarakat pada saat dan setelah berlangsungnya program
    • Menganalisis hasil-hasil yang dicapai untuk digunakan dalam perencanaan, strategi dan penyusunan kebijakan untuk program selanjutnya

Ketiga tahap evaluasi dilalui maka akan terlihat keberhasilan program kemitraan yang telah dilakukan. Dalam melakukan program kemitraan pasti ada beberapa faktor penghambat.

Faktor-faktor penghambat ini dapat berasal dari mitra binaan dan juga berasal dari PT.Telkom kedatel malang.

Faktor-faktor Penghambat:

  1. Mitra binaan yang kurang disiplin dalam membayar angsuran biaya
  2. Kurangnya keinginan dan kemauan belajar mitra binaan untuk mempunyai usaha yang lebih maju dan berkembang
  3. Tingkat pengetahuan mitra binaan mengenai program kemitraan
  4. Pergantian direksi yang baru.

Jika ada kesalahan penulisan, salah ketik, atau juga kurang tepat dalam penulisannya, beritahu kami melalui komentar atau jika berkenan untuk menghubungi kami melalui halaman contact.


Adhi Wijaya avatar

Bukan blogger tapi ngeblog, bukan programmer tapi suka utak-atik koding.

Support Me
Comment: